Becton Dickinson, salah satu perusahaan persediaan medis terbesar, menguasai pasar produk syringe (semprotan) dan jarum. Pada tahun 2002, seorang perawat, Maryan (nama samaran), menggunakan jarum dan syringe 5 cc Becton Dickinson untuk mengambil darah seorang pasien yang diketahui menderita AIDS. Perawat tersebut bekerja di sebuah klinik yang menangani pasien AIDS, dan dia mengambil darah pasien beberapa kali setiap hari. Suatu hari, setelah mengambil darah, dia memasukkan darah yang mengandung AIDS ke dalam tabung uji steril yang disebut Vacuntainer tube dengan memasukkan jarum suntik ke penutup karet dari tabung tersebut, yang dipegang menggunakan salah satu tangan. Secara tidak sengaja jarinya tertusuk jarum tersebut. Sekarang dia positif mengidap HIV. Pada tahun 1996, Becton Dickinson memperoleh hak paten eksklusif untuk syringe baru, yang ditemukan oleh Charles B. Mitchell, yang menggunakan lapisan pelindung disekelilingnya. Tabung plastiknya dapat diturunkan ke bawah untuk menutupi jarum. Syringe 5 cc Becton Dickinson yang digunakan Maryann Rockwood, tahun 2002, tidak memiliki perlindungan seperti itu. Wabah AIDS telah menghadirkan dilema yang cukup berat bagi para pegawai kesehatan, termasuk dokter dan perawat. Dokter-dokter yang melakukan bedah pada pasien AIDS, jari tangannya dengan mudah bisa terluka oleh pisau bedah, jarum, alat-alat tajam lainnya, bahkan pecahan tulang, dan terinfeksi virus AIDS. Risiko yang lebih besar dihadapi oleh para perawat yang setelah memindahkan peralatan untuk sistem pembuluh darah, mengambil darah, atau memberikan suntikan pada pasien AIDS, dapat dengan mudah tertusuk jarum yang mereka pakai. “Jarang ada hari yang terlewatkan di rumah sakit besar di mana insiden tertusuk jarum tidak terjadi.” Kenyataanya, insiden tertusuk jarum semacam ini mewakili sekitar 80 persen dari laporan insiden yang berkaitan dengan virus HIV di kalangan pekerja kesehatan. Pada tahun 2001 diperkirakan sekitar 64 pekerja
Becton Dickinson, salah satu perusahaan persediaan medis terbesar, menguasai pasar produk syringe (semprotan) dan jarum. Pada tahun 2002, seorang perawat, Maryan (nama samaran), menggunakan jarum dan syringe 5 cc Becton Dickinson untuk mengambil darah seorang pasien yang diketahui menderita AIDS. Perawat tersebut bekerja di sebuah klinik yang menangani pasien AIDS, dan dia mengambil darah pasien beberapa kali setiap hari. Suatu hari, setelah mengambil darah, dia memasukkan darah yang mengandung AIDS ke dalam tabung uji steril yang disebut Vacuntainer tube dengan memasukkan jarum suntik ke penutup karet dari tabung tersebut, yang dipegang menggunakan salah satu tangan. Secara tidak sengaja jarinya tertusuk jarum tersebut. Sekarang dia positif mengidap HIV. Pada tahun 1996, Becton Dickinson memperoleh hak paten eksklusif untuk syringe baru, yang ditemukan oleh Charles B. Mitchell, yang menggunakan lapisan pelindung disekelilingnya. Tabung plastiknya dapat diturunkan ke bawah untuk menutupi jarum. Syringe 5 cc Becton Dickinson yang digunakan Maryann Rockwood, tahun 2002, tidak memiliki perlindungan seperti itu. Wabah AIDS telah menghadirkan dilema yang cukup berat bagi para pegawai kesehatan, termasuk dokter dan perawat. Dokter-dokter yang melakukan bedah pada pasien AIDS, jari tangannya dengan mudah bisa terluka oleh pisau bedah, jarum, alat-alat tajam lainnya, bahkan pecahan tulang, dan terinfeksi virus AIDS. Risiko yang lebih besar dihadapi oleh para perawat yang setelah memindahkan peralatan untuk sistem pembuluh darah, mengambil darah, atau memberikan suntikan pada pasien AIDS, dapat dengan mudah tertusuk jarum yang mereka pakai. “Jarang ada hari yang terlewatkan di rumah sakit besar di mana insiden tertusuk jarum tidak terjadi.” Kenyataanya, insiden tertusuk jarum semacam ini mewakili sekitar 80 persen dari laporan insiden yang berkaitan dengan virus HIV di kalangan pekerja kesehatan. Pada tahun 2001 diperkirakan sekitar 64 pekerja