Case Study: Pada Zaman Modern Ini

Pada zaman modern ini, orang sudah tidak asing lagi dengan kata televisi. Televisi merupakan gabungan dari kata “tele” (jauh) dan “vision” (bergambar). Televisi adalah alat komunikasi jarak jauh yang menyampaikan informasi berupa audio dan visual, baik monokrom (hitam-putih) maupun berwarna.

Televisi merupakan sejarah perkembangan alat telekomunikasi yang semakin berkembang. Hal ini dikarenakan dengan penemuan televisi memberikan perubahan pada peradaban di dunia, sama seperti penemuan radio, telepon, maupun telepon genggam.

Pada awal perkembangannya, televisi adalah alat yang berisi gabungan antara teknologi optik mekanik dan elektornik digunakan untuk merekam, menampilkan, dan menyiarkan gambar secara visual. Seiring dengan perkembangan
Pada tahun 1923, Vladimir Kozma Zwoerykin disebut sebagai Sang Penemu Televisi. Hal ini dikarenakan dia telah mempatenkan penemuannya yang bernama kinescope sebagai televisi tabung pertama di dunia.

Sejarah perkembangan televisi telah memasuki babak terbaru pada tahun 1925 ketika John Logie Baird menyempurnakan kinescope menjadi teknologi yang memiliki CRT. Setahun setelahnya, dia berhasil menghasilkan gambar beresolusi 30 baris yang cukup untuk memperlihatkan wajah manusia dari lensa dengan spiral ganda. Kemudian, pendemonstrasian ini telah disetujui dan memperlihatkan hasilnya kepada publik untuk pertama kalinya.

Pada tahun 1940, Peter Goldmark berhasil menciptakan televisi berwarna dengan resoliso mencapai 343 garis. Kemudian, sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan oleh Dr. Glenn Brown di tahun 1958.

Prototipe sel tunggal display televisi plasma diciptakan pertama kali oleh Donald Bitzer dan Gene Slottow pada tahun 1964. Setahun setelahnya, James Fergason menemukan teknik twisted nematik yaitu layar LCD yang lebih praktis. Sedangkan, pada tahun 1968 layar LCD diperkenalan pertama kali oleh Lembaga RCA yang dipimpin oleh George
Tanpa disadari, pancaran cahaya televisi yang terlalu terang dan jarak antara penonton dengan televisi yang terlalu dekat dapat merusak mata hingga menjadi mata minus. Tidak hanya itu, apabila suara televisi yang terlalu keras atau terlalu kecil dapat merusak fungsi pendengaran. Hadirnya televisi juga dapat memberikan rasa malas untuk melakukan aktifitas di luar yang membuatnya hanya duduk di depan televisi hingga berjam-jam dan menikmati acara televisi.

Nama rating televisi tentu sudah tidak asing lagi untuk didengar. Rating merupakan data evaluasi atau penilaian atas sesuatu. Dalam konteks ini,rating dimaksudkan untuk mengetahui seberapa terkenal dan suksesnya suatu program atau acara yang dimaksud. Hal ini berguna untuk mengukur seberapa besar presentase suatu program atau acara diterima oleh