Sistem CIP (Cleaning In Place) terdiri dari peralatan, pipa-pipa, dan sistem otomatis yang mengatur sirkulasi dari proses pembersihan dan sanitasi melalui pipa-pipa dan peralatan pengolahan pangan yang dijadikan target. Sistem CIP dirancang dan dioperasikan agar dapat melakukan pembersihan terhadap peralatan dan pipa-pipa sehingga sesuai dengan standar yang dikehendaki tanpa harus melakukan pembongkaran dan perakitan kembali pada pipa-pipa atau peralatan tersebut.
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan dalam menggunakan sistem CIP meliputi ; kuntungan berupa biaya dan reliabilitas yang didapat dari pengurangan kerja secara manual setelah berkurangnya resiko kontaminasi kembali pada saat peralatan dirakit kembali setelah proses pembersihan dan sanitasi selesai dilakukan. Untuk mendapatkan keuntungan tersebut, ada 3 faktor yang harus dipertimbangkan, jika tidak akan terjadi kerugian yang berupa peningkatan biaya dan terjadinya masalah yang lebih rumit. Tiga factor tersebut diantaranya :
• Merancang system CIP dengan benar : Hal ini dapat menjamin bahwa pabrik telah bersih, selain itu dapat mencegah kasus kontaminasi bahan kimia pada produk sampingan, kelebihan limbah, dan resiko yang diakibatkan pelaksanaan pembersihan yang kurang tepat.
• Merancang system proses dengan benar. Sistem proses harus dirancang secara khusus agar dapat melakukan pembersihan secara otomatis.
• Pemeliharaan yang sesuai. Pemeliharaan system CIP yang kurang baik dapat meningkatkan resiko kontaminasi akibat dari kelalaian pembersihan yang pada saat digunakan system otomatis, menjadi kurang diperhatikan (misalnya pada peralatan yang jarang dibongkar). Persyaratan penting yang harus dilakukan meliputi: pemeliharaan pompa, kalibrasi alat secara teratur, kalibrasi kembali dan pemeliharaan katup/kran secara periodic. Saran dari para ahli diperlukan untuk membantu mengidentifikasikan tindakan pemeliharaan terhadap system CIP
Prinsip Higienitas Untuk Sistem CIP