Salam hangat untuk para pembaca. Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang cerita rakyat di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa di Indonesia memiliki banyak wilayah. Hal ini termasuk salah satu yang memperngaruhi begitu banyak cerita yang tersebar di masyarakat. Hampir di setiap wilayah yang berada di Indonesia itu memiliki cerita tersendiri.
Salah satu cerita yang terkenal di masyarakat adalah Sangkuriang atau Gunung Tangkupan Perahu. Sebagai masyarakat Indonesia tidak akan asing lagi dengan cerita ini. Dalam pembahasan kali ini akan diberikan cerita bahasa inggris dalam bahasa inggris dan kemudian terjemahannya. Hal ini dimaksudkan agar para pembaca bisa …show more content…
One day, Dayang Sumbi wanted to eat deer’s heart. She asked Sangkuriang to looking for it and Tumang was his faithful friend when he was roaming the woods. After long time he hunted, he did not get it. The latest, he saw wild boar. He asked Tumang to chase it. However, Tumang did not move. Sangkuriang gave instruction to Tumang to looking for it, but Tumang did not go anywhere. This condition made Sangkuriang lost his self-control. Finally, he killed Tumang and gave tumang’s heart to his mother. Then, Dayang Sumbi asked with him. “Sangkuriang, what kind of heart is this? It is …show more content…
Tetapi Sangkuriang menolak untuk menerima kebenaran dan dia memutuskan untuk menggunakan caranya sendiri. “Apa yang harus dilakukan?” Dayang Sumbi memiliki ide dan berkata kepadanya, “ Baiklah, kamu akan menikahiku hanya dengan keadaan bahwa kamu akan memenuhi permintaanku. Bendung sungai Citarum dan bangun sebuah kapal besar, tetapi kamu hanya memiliki waktu satu malam untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Sangkuriang setuju dan memulai untuk membuatnya. Dia meminta Jin untuk membantunya. Jadi, tidak lama dia bisa menyelesaikannya. Sementara Dayang Sumbi mem-peroleh ide untuk mencegah pernikahannya. Dia meminta penduduk untuk merentangkan tenunan jilbab merah di dataran sisi timur. Melalui kekuatan sihirnya, tersebar cahaya merah di atas sisi timur, itu memberikan kesan bahwa waktu Sangkuriang sudah habis. Itu membuat Sangkuriang