Kelompok 2
Andy Adam
Dimas Renaldi Gunardi
Luthfi Mahmudania Kahfi
Urip Hudiarto
Mohammad Fardani Dzulhikam
FV Holding merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam agribisnis yang berkantor pusat di Visayas, Philipina. FV Holding memiliki lima bisnis unit, yaitu: 1. FV Trading: Sebagai pengekspor Udang, pemasaran, menjual bahan bangunan dan produk agribisnis lainnya. 2. FV Processing: Persiapan (pengolahan) dan penyimpanan udang dan daging ayam; penjualan es batu. 3. FV Aquaculture: Produksi udang (tambak). 4. FV Aquafeed: Produksi dan penjualan makanan udang. 5. FV Food: Produksi dan penjualan makanan udang dan ternak, serta penjualan daging ayam. Setiap perusahaan masing-masing memiliki Direksinya sendiri. Setiap bisnis unit ini merupakan perusahaan yang terpisah, dan beropersasi secara independen. Sehingga setiap bisnis bebas dalam menentukan di mana dan darimana mereka akan membeli bahan dan menjual produk. Setiap bisnis unit dievaluasi berdasarkan laba dan ROI mereka. Permasalahan yang terjadi pada FV Holding adalah dalam anak perusahaan, yaitu FV Trading. Dimana bisnis unit tersebut sulit untuk menutup harga beli udang dan biaya panen, pemrosesan, pengepakan, dan pengiriman dikarenakan harga jual udang yang lebih rendah dibandingakan total biaya. Selain itu anak perusahaan lainnya keberatan untuk menurunkan harga. Dari kasus tersebut maka ada beberapa pertanyaan yang harus di jawab: 1. What would be the impact for FVH if the Mr. Mendoza decided to build a prawn farm? 2. What were the sources of the problems faced by First Visayas Holdings? 3. Was the present business segmentation still appropriate? If not, what would be the more appropriate business segmentation for FVH? Explain!
Jawaban: 1. Jika Mr Mendoza membuat tambak baru untuk FV Trading untuk dapat