A. Latar Belakang PT. Lion Wings
PT. Lion Wings semula adalah perusahaan home industry bernama Fa Wings yang didirikan oleh Johannes Ferdinand Katuari (Oen Jong Khing) dan kerabatnya Harjo Sutanto (Tan Siek Miauw) pada tahun 1948. Mula-mula membangun pabrik kecil di pinggiran Surabaya dengan memproduksi sabun cuci detergen (sabun colek) dengan merek Wings yang hingga saat ini masih tetap diabadikan sebagai corporate brandnya. Sejak tahun 1971 sampai dengan 1980 sebenarnya telah mengembangkan beberapa perusahaan sabun dan detergen, namun masih belum banyak dikenal masyarakat. Titik balik kebangkitan perusahaan ini baru terjadi sejak Fa Wings berganti nama dengan PT. Wings Surya, dengan merambah pada beberapa sektor bisnis. Walaupun demikian, core bisnisnya tetap pada industri sabun. Pada tahun 1981, PT. Wings Surya bekerja sama dengan perushaan Jepang Lion Corporation yang sudah berdiri sejak 1891. Sejak mereka bergabung perusahaan berganti nama dengan PT. Lioninjaya dan sukses menembus pasar ekspor. Seiring dengan perubahan komposisi kepemilikan saham, tahun 2004 PT. Lioninjaya berganti nama dengan PT. Lion Wings dan menjadi kerajaan bisnis yang beranak pinak membawahi 70 perusahaan dan menembus 90 negara dengan total karyawan mencapai 12 ribu orang lebih. Meskipun telah merambah berbagai usaha mulai perbankan, makanan minuman, perkebunan dan property, namun bisnis utamanya adalah tetap pada bidang toileters (sabun, pembersih lantai, pembersih porselin, shampo dll).
B. Posisi PT. Lion Wings dengan para Pesaingnya
PT. Lion Wings merupakan perusahaan lokal yang cukup besar di Indonesia. Pada awalnya, arah pengembangan produk Wings mengikuti (follower) pesaing utamanya yaitu Unilever. Kemanapun raksasa global itu bergerak, Wings selalu membayangi (me too). Kini setidaknya ada 20 produk Unilever dan Wings yang saling bertarung di pasar. Antara lain deterjen, sabun mandi, pelembut pakaian, pasta gigi, dan