Industri telepon selular telah berkembang dengan pesat selama 2 dekade terakhir dan perkembangan itu semakin signifikan pada tahun-tahun belakangan ini. Telepon selular yang merupakan barang mewah sampai akhir tahun 1990-an dan hanya dimiliki oleh golongan tertentu saja kini telah menjadi suatu komoditas umum yang dapat diakses siapa saja hingga golongan bawah sekalipun. Menurut Asosisasi Telepon Selular Indonesia (ATSI), jumlah pengguna telepon selular di Indonesia tumbuh sebesar rata-rata 49.1% per tahun dari tahun 2002-2006.1 Bahkan saat ini, Indonesia menempati urutan ke-6 jumlah pelanggan telpon selular di dunia di bawah China, India, Amerika Serikat, Rusia dan Brasil.2
World, Number of Connections, Q2 2008
Rank
Country
Value
1
China
585,357,000
2
India
291,721,014
3
United States of America
259,691,504
4
Russia
172,870,217
5
Brazil
134,659,462
6
Indonesia
116,144,392
7
Japan
103,648,515
8
Germany
103,433,000
9
Italy
90,240,260
10
Pakistan
86,687,218 source: wireless intelligent
Berikut merupakan grafik yang kami dapatkan dari ATSI mengenai jumlah pengguna telepon selular di Indonesia dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2008.
Source: ATSI
Pasar telepon selular yang luas dan menjanjikan membuat industri penyedia jasa telekomunikasi juga ikut semakin ramai berkembang hingga pertumbuhan yang terjadi bukan hanya di jumlah pelanggan tetapi juga muncul pemain-pemain baru dalam industri operator dengan jumlah yang signifikan.
Persaingan pada industri telekomunikasi dimulai ketika pemerintah meliberalisasi industri telekomunikasi selular di tahun 1995.3 Sejak itu, sektor swasta diperbolehkan untuk ikut berkecimpung dalam bisnis telekomunikasi dan bersaing secara terbuka. Perkembangan industri ini dapat dilihat dari tumbuhnya operator selular dari hanya PT Telkom dan Indosat pada era awal hingga saat ini tumbuh menjadi 10 operator meliputi Telkom (TelkomFlexi), Telkomsel, Indosat, Excelcomindo