PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perencanaan dan Pengendalian Produksi merupakan proses untuk merencanakan dan mengendalikan aliran material yang masuk, mengalir, dan keluar dari sistem operasi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah dan waktu penyerahan yang tepat, serta biaya produksi yang minimum. Pengendalian persediaan merupakan salah satu masalah yang penting dalam hal finansial pada perusahaan manufaktur. Tingkat inventori yang rendah akan menyebabkan perusahaan kekurangan persediaan, kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan, serta kehilangan konsumen. Sistem Produksi Tepat Waktu atau yang lebih dikenal dengan JIT Manufacturing didefinisikan oleh APICS sebagai suatu filosofi sistem manufaktur berdasarkan pada rencana pengurangan/penghapusan segala bentuk pemborosan dan perbaikan produktivitas secara berkesinambungan. Perusahaan manufaktur kendaraan bermotor di Jepang, Toyota, mempelopori pengaplikasian JIT system dalam sistem manufakturnya. Sistem produksi tersebut lebih dikenal dengan sebutan Toyota Production System (TPS). (Fogarty,et al., 1991) Toyota mengidentifikasi tujuh sumber pemborosan dalam suatu pabrik. Empat pemborosan yang pertama berhubungan dengan masalah desain manufaktur, yaitu proses, metode, gerakan, dan produk cacat. Tiga pemborosan lainnya terkait dengan masalah sistem manajemen dan operasi manufaktur, yaitu waktu tunggu, kelebihan produksi, dan persediaan. (Arnold and Chapman, 2001). Pull system merupakan salah satu cara pengendalian material dan permintaan dimana part tidak akan dikirimkan ke operasi selanjutnya sampai ada permintaan untuk mengirim. Tujuan pull system antara lain untuk sinkronisasi pergerakan material dalam sistem manufaktur dan distribusi dengan rata-rata penarikan material pada sistem tersebut. Tujuan lainnya untuk membatasi total persediaan dalam sistem dan untuk memfasilitasi analisis, proses perbaikan, dan pengurangan persediaan lebih lanjut. Bentuk nyata pull