Dalam melakukan fungsi perpindahan tersebut, kaki dapat bergerak dari kecepatan rendah (jalan pelan) sampai kecepatan yang tinggi (lari), dapat bergerak naik turun tangga, serta gerakan melompat. Beban yang diterima oleh kaki saat melakukan gerakan perpndahan ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Gaya maksimal yang bekerja saat orang melakukan gerakan melangkah (dikalikan dengan massa tubuh)
Ketika melakukan gerakan berjalan, satu kaki selalu bersentuhan dengan tanah sedangkan yang lain pada posisi berayun, disinilah kondisi satu kaki menompang beban tubuh. Gambar 2.1 menunjukkan siklus pembebanan pada kaki. Masing-masing kaki terus berganti, mendukung berat badan untuk berayun dari belakang dan bersiap-siap untuk langkah berikutnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keseimbangan antara 2 kaki manusia. Jika salah satu kaki tidak seimbang selama kegiatan berjalan akibat adanya perbedaan ketinggian atau kemampuan menahan beban maka proses gerakan berjalan menjadi terpincang (Wilkenfeld, 2010).
Orang Indonesia selain memiliki gerakan kaki perpindahan, juga memiliki gerakan kaki dan sendi lutut yang jarang dilakukan oleh orang barat, yaitu gerakan salat, gerakan bersila dan gerakan jongkok sebagaimana terlihat pada Gambar …show more content…
Pemilihan lokasi amputasi sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 2.2 dilakukan di beberapa lokasi umum (Taga, dkk., 2009: (a) memotong paha kaki melalui tulang femur dan dikenal dengan istilah amputasi atas lutut (transfemoral), (b) memotong paha kaki pada sendi lutut dan dikenal dengan istilah amputasi melalui lutut (knee disarticulation), (c) memotong paha kaki pada tulang betis dan dikenal dengan istilah amputasi bawah lutut (transtibial), (d) memotong kaki pada sendi pergelangan kaki dan dikenal dengan istilah amputasi melalui angkle (angkle - syme disarticulation) dan (e) memotong paha kaki melalui telapak kaki dan dikenal dengan istilah amputasi telapak