Judul : 1. Logika, Filsafat Ilmu, dan Pancasila 2. Etika Penulisan Karya Ilmiah
Pengarang : 1. Irmayanti Meliono, Y.P. Hayon, Agnes Sri Poerbasari, Ita Syamtasiah, dan Suharto 2. Gunawan Wiradi
Data Publikasi : Etika Penulisan Ilmiah, I: 35, 2007, 140
Kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia berjalan lamban jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Kebiasaan rakyat Indonesia yang sering kali menjiplak alias melakukan plagiat atas hasil karya orang lain menjadi faktor penyebabnya. Dalam konteks ini, penulisan karya ilmiah termasuk salah satu sasaran untuk dijiplak oleh plagiator. Padahal dalam menulis suatu karya ilmiah terdapat etika-etika yang harus diperhatikan. Gunawan Wiradi dalam bukunya menyebutkan alasan mengapa perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia tidak signifikan.
Menurut Gunawan Wiradi, salah satu sumber keterbelakangan ilmu pengetahuan di Indonesia adalah belum berkembangnya tradisi komunikasi keilmuan di atas etika penulisan karya ilmiah. Salah satu indikasinya terlihat pada lemahnya tradisi membangun argumen keilmuan di antara cendekiawan. Dalam membangun argumen tentu diperlukan latihan terus-menerus dengan rajin menulis. Tetapi jika seseorang hanya terbiasa menjiplak, sampai kapanpun bangsa Indonesia akan terpuruk ilmu pengetahuannya.
Tanggung jawab mahasiswa dan ilmuwan dipertaruhkan ketika ia dalam proses kegiatan ilmiahnya terutama dalam sikap kejujuran ilmiah. Oleh karena berbicara tentang kejujuran seseorang, plagiarisme telah memasuki ranah etika. Etika penulisan adalah lebih penting daripada aspek teknisnya. Etika tidak hanya berpusat pada nalar maupun pikiran, tetapi lebih menyentuh hati. Sekali melakukan plagiat maka orang tersebut tidak akan dipercaya lagi. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Seperti telah disebutkan