Nama Penulis
Wewen29@telkom.net
http://www.wewen29.cjb.net
Pendahuluan
Sudah menjadi rahasia umum bahwa sistem operasi Windows memiliki banyak kelemahan, terutama jika dihubungkan ke jaringan Internet. Artikel ini membahas hal yang dapat anda lakukan untuk menutupi kelemahan-kelemahan tersebut, yaitu dengan menggunakan Linux sebagai benteng bagi sistem operasi Windows anda. Tentunya tidak semua permasalahan pada Windows dapat diselesaikan oleh solusi pada artikel ini, namun setidaknya dapat memberikan gambaran bagaimana beberapa dari masalah tersebut dapat dicegah.
Isi
Firewall di Linux
Linux memiliki fasilitas firewall di kernelnya. Hampir semua distribusi Linux mengkonfigurasikan kernelnya dengan fasilitas firewall. Firewall di Linux dikonfigurasi dengan menggunakan program 'ipchains' pada kernel 2.2, 'ipfwadm' pada kernel versi 2.0, dan 'ipnatctl' serta 'iptables' untuk kernel versi 2.3/2.4. Artikel ini akan menggunakan 'ipchains' karena kebanyakan distribusi Linux saat ini menggunakan kernel versi 2.2 dan kernel versi 2.4 belum dirilis pada saat artikel ini dibuat.
Ipchains berguna untuk memodifikasi tabel firewall di dalam kernel Linux. Kernel Linux kemudian akan menggunakan tabel tersebut sebagai instruksi untuk melakukan sesuatu terhadap paket TCP/IP yang masuk melalui komputer Linux yang bersangkutan.
Ada tiga macam firewall yang dapat dimodifikasi: input (menyatakan paket yang memasuki sistem Linux anda), output (menyatakan paket yang keluar dari Linux anda), dan forward (menyatakan paket yang melalui Linux anda).
Contoh:
• ipchains -A input -p tcp --dport 21 -j REJECT, akan memblokir koneksi ke port 21 (ftp) • ipchains -A output -d 199.95.207.0/24 -j REJECT, akan memblokir koneksi ke doubleclick.net dari sistem Linux anda. • ipchains -F, ini akan menghapus seluruh aturan firewall yang telah ada sebelumnya, sebaiknya anda jalankan perintah ini sebelum mendefinisikan aturan-aturan