Dosen : F.A. Handoko Sasmito, MBA
Nama : Yosta Yoserizal
NRP : 9109201409
Menurut saya, industrial based view itu bukan sebagai faktor yang paling menentukan dalam memenangkan persaingan. Terdapat beberapa faktor lain yang juga harus dipertimbangkan , seperti resourced based view dan Institutional based view. Ketiga faktor ini saling melengkapi dan digunakan sebagai dasar dalam penetuan strategi suatu perusahaan untuk dapat mencapai performance yang optimal. Industry based view merupakan teori yang sangat terkenal dengan sebutan teori porter. Teori ini menekankan pada bagaimana suatu perusahaan dapat memiliki competitive advantages (CA). Menurut Porter, perusahaan dapat memperoleh (CA) karena adanya faktor-faktor dari eksternal, berupa tekanan dan tantangan. Perusahaan menerima manfaat dari adanya persaingan di pasar domestik, supplier domestik yang agresif, serta pasar lokal yang memiliki permintaan tinggi. Dalam perjalanan waktu, diamond model-nya Porter telah menuai banyak kritik dari berbagai kalangan. Pada kenyataannya, ada beberapa aspek yang tidak terdapat dalam persamaan Porter ini, salah satunya adalah bahwa model diamond dibangun dari studi kasus di sepuluh negara maju, sehingga tidak terlalu tepat jika digunakan untuk menganalisis negara – negara sedang membangun. Selain itu, meningkatnya kompleksitas akibat globalisasi, serta perubahan sistem perekonomian mengikuti perubahan rezim politik, menjadikan model diamond Porter hanya layak sebagai pioner dan acuan pertama dalam kancah studi membangun daya saing. Salah satu kelemahan paling utama pada teori porter ini adalah pada variabel-variabel diamond modelnya yang hanya mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan eksternal saja. Pada kenyataanya, suatu industri akan dapat mencapai suatu “sustainable competitive advantage” apabila mereka juga memiliki keunggulan dalam lingkup internalnya. Keunggulan dalam lingkup internal itu terwujud dalam konsep