POSITIONING PADA FREN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pemerintah Indonesia mengatur dan mengawasi penyelenggaraan jasa dan jaringan telekomunikasi Indonesia melalui Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo). Departemen ini mewajibkan perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi untuk membayar beberapa biaya yaitu‚ Biaya Hak Pengguna Frekuensi (BHP)‚ dana kontribusi Universal Service Obligation (USO) sebesar 1% dari pendapatan kotor operator dipotong beban interkoneksi dan bad debt setiap
Premium Business Research Information systems
nasional mobil pra-memiliki menjual kendaraan model kualitas tinggi keluaran terakhir‚ seperti Audi‚ BMW‚ Lexus‚ dan Mercedes. Perusahaan ini didirikan sepuluh tahun yang lalu oleh Greg Raines‚ CEO‚ dan go public lima tahun yang lalu. Operasi 31 superstore mobil bekas di 20 negara‚ dengan penjualan diproyeksikan melebihi $ 2 milyar pada 2005‚ ADAM dianggap sebagai perusahaan berkembang dan pemimpin dalam industri otomotif. Sejak saat IPO ADAM di tahun 2001‚ pendapatan dan laba hampir dua kali lipat
Premium
AIDS dan Jarum Becton Dickinson‚ salah satu perusahaan persediaan medis terbesar‚ menguasai pasar produk syringe (semprotan) dan jarum. Pada tahun 2002‚ seorang perawat‚ Maryan (nama samaran)‚ menggunakan jarum dan syringe 5 cc Becton Dickinson untuk mengambil darah seorang pasien yang diketahui menderita AIDS. Perawat tersebut bekerja di sebuah klinik yang menangani pasien AIDS‚ dan dia mengambil darah pasien beberapa kali setiap hari. Suatu hari‚ setelah mengambil darah‚ dia memasukkan darah
Premium
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Literatur 2.1.1. Teori Signaling 2.1.2. Inflasi 2.1.3. Good Corporate Governance (GCG) 2.1.4. Return saham 2.1.5. Profitabilitas 2.2. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang mengangkat tema Corporate Social Responsibility tmemiliki hasil analisis yang beragam. Berikut adalah beberapa hasil analisa dari penelitian terdahulu‚ yaitu: Cheng dan Christiawan (2011) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh signifikan
Premium
MAKALAH E-COMMERCE MARKETING DALAM MENINGKATKAN NILAI PELANGGAN OLEH: CHANDRA SETIAWAN 3103005228 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2010 E-COMMERCE MARKETING DALAM MENINGKATKAN NILAI PELANGGAN PEMASARAN TUGAS AKHIR Diajukan Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA Untuk memenuhi sebagian persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen OLEH: CHANDRA SETIAWAN 3103005228 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS
Premium
s e c r u o s e R n a t a m r n d u n e ia H D m a 7 s e 0 s 1 e g 0 n 2 a a 1 V 0 a n 2 l 1 el i a 4 r 5 b a M G What is KPMG? • Salah satu perusahaan jasa profesional terbesar di dunia. • Masuk ke dalam Big Four Auditors di dunia yang diantara lain adalah PWC‚ Deloitte dan Ernst&Young. • Memiliki 3 jalur layanan yaitu: audit‚ pajak dan penasihat. • Mempekerjakan 104.000 orang dalam partnership global yang tersebar di 144 negara. Study Case: KPMG Recruits KPMG recruits 1‚500 to 2‚000 graduates
Free Extracurricular activity
Chapter 4 - Ethics in International Business Introduction • Business ethics are the accepted principles of right or wrong governing the conduct of business people • An ethical strategy is a strategy or course of action that does not violate these accepted principles Ethical Issues in International Business • Many of the ethical issues and dilemmas in international business are rooted in the fact that political systems‚ law‚ economic development‚ and culture vary significantly
Premium Ethics
“Merck & Co.‚ Inc – 2009” Diajukan Untuk Memenuhi Tuntutan Mata Kuliah Strategic Management BSAD 422 Kelompok 5: Sampul‚ Pricilia Devita Lapod‚ Azazya Stephanie Malintoi‚ Allen Otampi‚ Oktaviana Sumampouw‚ Christine Thelman‚ Inri FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KLABAT SUMMER 2013 INTRODUCTION Merck didirikan pada 1891 Pendiri Merck Co & Inc adalah George Merck CEO Merck saat ini adalah Richard Clark Tahun 1980-an. Merck sukses dengan menjadi penggerak penilitan dan menjaga
Premium SWOT analysis Strategic management
Intra Industry Rivalry Industri telepon selular telah berkembang dengan pesat selama 2 dekade terakhir dan perkembangan itu semakin signifikan pada tahun-tahun belakangan ini. Telepon selular yang merupakan barang mewah sampai akhir tahun 1990-an dan hanya dimiliki oleh golongan tertentu saja kini telah menjadi suatu komoditas umum yang dapat diakses siapa saja hingga golongan bawah sekalipun. Menurut Asosisasi Telepon Selular Indonesia (ATSI)‚ jumlah pengguna telepon selular di Indonesia tumbuh
Premium
Innes & Mitchell‚ 1991‚ 1995; Cobb et al.‚ 1992; Lukka‚ 1994). Bahkan‚ terdapat bukti bahwa beberapa perusahaan yang mulai mengimplementasikan ABC memutuskan untuk menghentikan proses implementasi tersebut (Hongren‚ 1990; Janes & Mitchell‚ 1991; Nanni et al‚ 1992; Madison & Power‚ 1993). Hal ini merupakan inti dari ABC Paradox‚ yang menyatakan bahwa jika memang ABC bermanfaat‚ mengapa banyak perusahaan tidak secara nyata melaksanakannya? ABC Paradox dapat dipahami melalui bagaimana faktor-faktor kontekstual
Premium